Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Idzes dan Venezia hilangkan kekuatan tipis dari Reggiana pada pekan ke-31 Serie B

MariaSoraya.Com - Idzes dan Venezia hilangkan kekuatan tipis dari Reggiana pada pekan ke-31 Serie B. Pemain timnas Indonesia Jay Idzes gagal menyediakan kemenangan untuk timnya Venezia setelah kalah tipis dengan skor 2-3 melawan Reggiana di kandang, di Stadion Pier Luigi Penzo, Senin (1/4).

Venezia berada di hadapan pendukung sendiri, dan mereka mengambil kepemimpinan dua gol terlebih dahulu melalui Gianluca Busio (20’) dan Joel Pohjanpalo (33’). Namun, setelah dua gol itu Venezia lengah.

Manolo Portanova (45+1’) mengurangi skor untuk Reggiana di penghujung babak pertama sebelum kemudian gol bunuh diri Giorgio Altare (50’) dan gol Edoardo Pieragnolo (65’) membawa tim asuhan legenda AC Milan Alessandro Nesta pulang tiga poin.

Setelah laga, pelatih Venezia Paolo Vanoli mengatakan bahwa tim yang tertinggal dua gol tidak boleh diberikan 'nafas' untuk bangkit.

Ia menyebut bahwa kekalahan ini akan menjadi pelajaran pada laga tersisa Serie B yang kini menyisakan tujuh laga.

"Selamat untuk Reggiana, tetapi kekalahan ini sebaiknya kita jadikan pelajaran," kata Vanoli, dilansir dari laman resmi klub, Selasa.

"Dari hal positif dan negatif bisa diambil dan dipelajari, saya tidak berputus asa atas kekalahan dan tidak bergembira atas kemenangan besar," lanjutnya.

"Para pemain sangat kecewa karena mereka tahu untuk apa mereka bermain, dari sini hingga akhir akan ada pasang surut dan kami harus pandai menanganinya," tambahnya.

Pada laga ini, Idzes kembali dipercaya Vaoli untuk tampil penuh dalam formasi tiga bek bersama Marin Sverko dan Giorgio Altare.

Bek tengah 23 tahun itu tampil cukup solid pada laga tersebut dengan statistik lima sapuan, dua blocked shots, dua tekel, 87 sentuhan, 72 umpan dengan akurasi 92 persen, dua umpan jauh sukses dari tiga percobaan, dan dua kemenangan ground duels dari empat kesempatan.

Kekalahan ini membuat Venezia turun ke posisi ketiga klasemen sementara dengan 57 poin. Posisi I Leoni alati digeser oleh klub yang dimiliki perusahaan asal Indonesia Djarum Grup, Como 1907 yang kini unggul satu poin di posisi kedua setelah kemenangan 2-0 atas Sudtirol, di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Senin (1/4).

Selanjutnya, Idzes dan kawan-kawan akan tandang melawan tim yang ada di zona degradasi Ascoli pada Minggu (7/4) pukul 22.15 WIB di Stadion Cino e Lillo Del Duca.

Jay Idzes, rekan tim Venezia, marah setelah tim mereka kena comeback.

Rekan setim Jay Idzes, Jesse Joronen mengaku bahwa seluruh pemain Venezia marah setelah tim mereka kena comeback oleh Reggiana pada pekan ke-31 Serie B, Senin (1/4).

Venezia melakukan start yang ideal saat bermain di Stadion Pierluigi Penzo, markas mereka. Tuan rumah sudah unggul 2-0 berkat gol Gianluca Busio dan Joel Pohjanpalo dalam waktu 33 menit.

Namun, tim asuhan Paolo Vanoli lengah. Alhasil gawang Joronen tiga kali dibobol bergantian oleh Manolo Portanova, gol bunuh diri Giorgio Altare, dan Edoaro Pieragnolo.

"Saat kedudukan 2-0, kami harus lebih baik secara mental, [bermain] lebih cepat, dan menjaga kecepatan dengan atau tanpa bola. Kami semua marah dengan hasil ini, namun sekarang kami fokus pada pertandingan berikutnya di Ascoli," ujar Joronen dikutip dari laman resmi klub.

"Dibutuhkan disiplin dan kerja keras yang tinggi untuk terus berada di puncak. Kami telah berupaya untuk tetap berada di puncak dan kami harus terus melakukan itu," ia melanjutkan.

Tim Venezia dibungkam oleh Reggiana, dan tim Jay Idzes diterpotkan oleh pendekatan Nesta.

Tim Venezia, yang dibela bek timnas Indonesia, Jay Idzes, dikejutkan oleh Reggiana asuhan Alessandro Nesta. Pendekatan Nesta sukses. Laga pekan ke-31 kompetisi kasta kedua Liga Italia, Serie B 2023-2024 antara Venezia vs Reggiana berakhir dengan skor 2-3. Tim tamu Reggiana, yang diasuh legenda AC Milan, Alessandro Nesta, berhasil bangkit dari ketinggalan 0-2 dan memetik kemenangan 3-2 dalam laga yang digelar di Stadion Pier Luigi Penzo, Senin (1/4/2024).

Tim Venezia yang memasang Jay Idzes sebagai starter unggul 2-0 lebih dulu atas Reggiana berkat gol Gianluca Busio (20') dan kontribusi penyerang Finlandia, Joel Pohjanpalo (33'). "Kami bermain bagus, bahkan sebelum tertinggal 0-2. Namun, ketika Anda ketinggalan dua gol kala mentas di luar rumah, melawan tim tangguh seperti Venezia, hal itu menjadi sia-sia," ucap Nesta menyikapi performa timnya, dikutip dari Tutto B.

Nesta merasakan betul bahwa timnya mempunyai tekad besar untuk membalikkan keadaan. "Sebaliknya, tepat setelah kami kebobolan gol kedua, kami menunjukkan bahwa kami ingin bangkit. Lalu kami memetik hasilnya," ucap pria yang sebagai pemain pernah mengantar Milan menjuarai Liga Champions 2003 dan 2007 itu. Pendekatan bermain yang diterapkan Reggiana asuhan Nesta pada akhirnya berbuah manis.

Tim tamu Venezia dibuat kewalahan oleh aliran permainan Reggiana. Tim tamu berbalik unggul 3-2 berkat torehan gol Manolo Portanova (45+1'), aksi bunuh diri bek Venezia Giorgio Altare (50'), dan sumbangsih Edoardo Pieragnolo (65'). "Hari ini pertandingan berjalan bagus, kami cepat mengalirkan bola dan mereka kesulitan. Kemudian kami banyak menciptakan peluang, dibandingkan pada waktu lain, kala kami lebih sedikit membangun permainan," tutur Nesta. Kemenangan Reggiana di kandang Venezia terbilang mengejutkan. Sebab, Venezia merupakan kandidat serius peraih promosi otomatis ke Serie A musim depan.

Nesta mencoba merendah. Ia menyebut target utama timnya musim ini adalah sintas alias bertahan di Serie B. Playoff? Tidak, tidak, kami hanya memikirkan untuk menyelamatkan diri. Lalu, jika kami bisa kembali ke delapan besar, yang jelas saya akan bahagia," kata eks kapten Lazio tersebut. Reggiana kini menempati peringkat 10 Serie B 2023-2024 dengan koleksi 40 angka. Tim yang pernah dibesut Carlo Ancelotti itu hanya berselisih dua poin dari penghuni posisi delapan, Brescia.